Reformasi pendidikan pada dasarnya mempunyai tujuan agar pendidikan
dapat berjalan lebih efektif dan efisisen dalam mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Pemerintah dan masyarakat harus mau bekerjasama demi tercapainya
kualitas pemberdayaan manusia yang diinginkan. Agar sesuai dengan
perkembangan jaman, system pendidikan harus sesuai pula dengan
tuntutan yang terkini
Pendidikan merupakan inti utama untuk menunjang pengembangan sumber
daya manusia yang peranannya sangat penting bagi pembangunan suatu
bangsa. Diperlukan suatu stategi pendidikan untuk membuat program
pendidikan merata di seluruh tanah air.
Segala permasalahan yang selama ini menimpa bangsa kita mulai dari
krisis ekonomi sampai dengan saling serang antara lembaga negara,
sesungguhnya terjadi karena watak atau karakter bangsa kita sudah
mengalami perubahan atau kerusakan.
Karakter bangsa Indonesia yang selama ini terkenal ramah tamah, suka
bergotong-royong, sopan santun, dan pekerja keras, sekarang berubah
menjadi tidak tulus ikhlas, tidak bersungguh-sungguh, senang yang
semu, senang berbasa-basi, bahkan melanggengkan budaya asal Bapak
senang.
Mulai saat ini kita harus berusaha menemukan kembali jati diri bangsa
kita lalu membangun karakter bangsa untuk bersama-sama terhidar dari
hal-hal yang tidak kita inginkan. Herbert Spencer, seorang filsuf
Inggris mengatakan ”Education has for its object, the formation of
character. The great aim of education is not knowledge but action”.
Penjabarannya, sasaran pendidikan adalah membangun karakter, tujuan
utama pendidikan bukanlah pengetahuan tapi penampilan atau tindakan.
Karena pembinaan watak atau karakter merupakan tugas utama pendidikan
maka yang pertama harus kita lakukan adalah melakukan reformasi dalam
bidang pendidikan. Pada saat ini kita dapat merasakan pendidikan
hanya mampu menghasilkan dan menampilkan banyak orang pandai, tetapi
bermasalah dengan hati nuraninya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar