Sabtu, 14 Januari 2012

Reformasi Pendidikan


Reformasi pendidikan pada dasarnya mempunyai tujuan agar pendidikan dapat berjalan lebih efektif dan efisisen dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pemerintah dan masyarakat harus mau bekerjasama demi tercapainya kualitas pemberdayaan manusia yang diinginkan. Agar sesuai dengan perkembangan jaman, system pendidikan harus sesuai pula dengan tuntutan yang terkini

Pendidikan merupakan inti utama untuk menunjang pengembangan sumber daya manusia yang peranannya sangat penting bagi pembangunan suatu bangsa. Diperlukan suatu stategi pendidikan untuk membuat program pendidikan merata di seluruh tanah air.

Segala permasalahan yang selama ini menimpa bangsa kita mulai dari krisis ekonomi sampai dengan saling serang antara lembaga negara, sesungguhnya terjadi karena watak atau karakter bangsa kita sudah mengalami perubahan atau kerusakan.

Karakter bangsa Indonesia yang selama ini terkenal ramah tamah, suka bergotong-royong, sopan santun, dan pekerja keras, sekarang berubah menjadi tidak tulus ikhlas, tidak bersungguh-sungguh, senang yang semu, senang berbasa-basi, bahkan melanggengkan budaya asal Bapak senang.

Mulai saat ini kita harus berusaha menemukan kembali jati diri bangsa kita lalu membangun karakter bangsa untuk bersama-sama terhidar dari hal-hal yang tidak kita inginkan. Herbert Spencer, seorang filsuf Inggris mengatakan ”Education has for its object, the formation of character. The great aim of education is not knowledge but action”. Penjabarannya, sasaran pendidikan adalah membangun karakter, tujuan utama pendidikan bukanlah pengetahuan tapi penampilan atau tindakan.

Karena pembinaan watak atau karakter merupakan tugas utama pendidikan maka yang pertama harus kita lakukan adalah melakukan reformasi dalam bidang pendidikan. Pada saat ini kita dapat merasakan pendidikan hanya mampu menghasilkan dan menampilkan banyak orang pandai, tetapi bermasalah dengan hati nuraninya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar